Saya menekan tombol remote berkali-kali. Tiba-tiba saya merasa mual. Banci lagi. Banci lagi. Dengan dandanan menor dan jenggot atau kumis masih terlihat jelas. Astaghfirullah. Saya matikan saja TV itu.
Fenomena dunia hiburan televisi terasa semakin gak karuan. Mau jadi apa negeri ini jika tontonan bermodalkan bancilah yang diutamakan? Saya heran banget sama pekerja kreatif pertelevisian. Apa mereka gak bisa bikin cerita lucu tanpa ada banci?
Coba deh, yang pernah nonton sitkom Bajaj Bajuri dan OB (Office Boy), apa di sana ada bancinya? Sepanjang episode yang saya tonton kayaknya gak ada deh. Tapi tetep lucu. Atau sinetron Kiamat Sudah Dekat 3 yang sedang tayang sekarang. Apa ada bancinya? Saya gak pernah lihat tuh. Dan semoga saja gak bakal muncul. Masih tetap lucu dan menghibur, kan?